Powered By Blogger

Rabu, 06 Juni 2012

Laporan sistematika Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Tikus (Mus musculus)


KEGIATAN VI
Sistematika, Anatomi, Fisiologi dan Morfologi
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Tikus (Mus musculus)
BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Ikan termasuk hewan bertulang belakang (vetebrata), bernafas dengan insang, habitat berada dalam perairan. Ikan bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan mengunakan sirip-sirip. Morfologi ikann terdiri dari bermacam-macam, tetapi morfologi dasar adalah terdiri dari badan, kepala, dan juga eakor.
System organ pada tikus sama dengan manusia, sehingga pada praktikum tentang morfologi, anatomi dan fisiologi menggunakan tikus sebagai percobaan.
  1. Maksud dan Tujuan
1.      Maksud
Praktikum ini bermaksud agar para praktikan dapat mengetahui sistematika, fisiologi, anatomi dan morfologi dari ikan dan tikus.
2.      Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat melakukan pembedahan dari tubuh ikan maupun tikus.
  1. Waktu dan Tempat
1.      Hari/tanggal praktikum : Selasa, 22 April 2012.
2.      Waktu : 15:20-selesai.
3.      Tempat : Laboratorium IPA Biologi IAIN Mataram.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.     Ikan Nila
Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh yang memanjang dan pipih kesamping, dan warna putih kehiaman
1.      Klasifikasi
Kingdom                      : Animalia
Phylum                                    : Chordate
Kelas                           : Acinopterygii
Ordo                            : Perciformes
Familia                         : Cichildae
Genus                          : Oreochromis
Species                                    : Oreochromis sp
2.      Morfologi Dan Anatomi Akan Nila
a.      Morfologi Ikan Nila
Ikan ini mempunyai cirri fisik badan dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1. sirip puggung dengan 16-17 duri tajam dan 11-15 dari lunak dan dubur dengan tiga duri dan 8-11 jari – jari. tubuh bawarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita hitam belang yang makin mengabur pada ikan dewasa. ekor begaris – garis tegak, 7-12 sirip punggung dengan warna merah kemerahan atau kekuningan saat musim berbiak. ( Wikipedia, 2009 )
b.      Anatomi Ikan Nila
Menurut Ainun Nimah ( 2009 ), ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1.      System penutup ( kulit ) : antara .lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber – sumber pewarnaan
2.      System otot ( urat daging ) : penggerak tubuh, sirip – sirip, insang, organ listrik
3.      System rangka ( tulang ) : tempat melekatnya otot, pelindung organ – organ dalam dan penggerak tubuh tulang tengkorak., tulang punggung, tulang rusuk, visceral ( tulang pentokong insang ), appendicular ( tulang penyokong sirip ), tulang – tulang penutup insang ( operculum, sub eprculum, pre operculum, dan interculum )
4.      System pernafasan ( respirasi ) : ikan nila mengambil O2 dari perairan yang dibutuhkan untu proses metabolism. organ – organ tersebut adalah insang yang terdiri dari tulang lengkung insang, tulang tipis insang, dan insang.
5.      System peredaran darah ( sirkulasi ) : organnya adalah jantung dan sel – sel darah yang berfungsi umtuk mengedarkan O2, nutrisi dan sebagainya.
6.      System pencarnaan : organ – oragan saluran pencernaan dari arah depan atau nterior kea rah belakang berturut – turut adalah mulut atau rongga mulut, esophagus, lambung, usus pylorus dan pilotik saeka danorgan – organ tambahan antara lain kelenjar empedu dan kelenjar pancreas
7.      Sisten syaraf : organnya otak dan saraf  tepi
8.      System hormon : hormone dihasilkan oleh kelenjar hormone : hormone    pertumbuhan, hormone reproduksi, hormone eksresi dan osmoregulasi
9.      System ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutam ginjal
10.  System repriduksi : organ- organnya reproduksi meliputi organ kelamin, ( gonad) yang menghasilkan sel – sel kelamin gamet. gonad jantan menghasilkan spermatozoa melalui sepasang testis kiri dan kanan gonad betina menghasilakan sel telur melalui ovarium
c.       System Pencernaan
Pencernaaan pada ikan berlangsug secara fisik dan kimiawi. pencernaan secara fisik dimulai dari bagian rongga mulut yaitu dengan berpaaranya gigi dalam proses pemotongan dan penggerusan makanan. pencarnaan mekanik ini juga berlangsung disegemen tambung dan usus yaitu melalui gerak – gerak ( kontaraksi ) otot pada segmen tersebut. pencernaan mekanik pada segmen lambung dan usus terjadi secara lebih efektif  oleh karena adanaya peran cairan “ digestif “. ( Wikipedia, 2009 )
d.      Sisitem Ekskresi
Ikan memiliki system ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pegeluaran yang disebut lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan yang berada tepat dibelakang anus.
ginjal pada ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga perisa hasil metabolism berjalan lambat dibandingkan ikan air tawar ( Ka. 462, 2008 )
e.       Sisitem Reproduksi
System reproduksi ialah sisem untuk mempertahankan sepsis dengan menghasilkan keturunan yang fertile. embriologi ialah urutan proses perkembangan dari zigot sampai pada anak ikan dst. organ reproduksi diantarannya organ kelamin ( gonad ) menghasilka sel kelamin ( gamet ) yaitu spermatozoa ( gonad jantan ), biasanya sepanjang kiri dan kanan lalu mengahasilkan pula telur ( gonad betina ) yaitu ovarium ( Ainun, 2009 )
f.        Jenis dan Sisik dan fungsi
1.      Sisik koloid : hanya dijumpai pada ikan bangasa crossoptrygi yang elah punah. sisik ini berlapis – lapis dimana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih
2.      Sisik gonaid : ditemukan pada ikan suhu lepisosteidane dan polyteride. sisi ini serupa dengan sisik kosmoid dengan sebuah lapisan gemoin terletak diantara lapisan kasmin dan enamed
3.      Sisik plakoid : dimiliki oleh ikan hiu dan ikan bertulang rawan lainnya
4.      Sisik leptoid : didapati pada ikan yang bertulang belakang keras dan memiliki 2 bentuk . sisik sikoloid dan sisik klenoid ( The Diversity Of Fishers, 1997 )
Ikan Tak Berahang ( Kelas Agnatha )
Vertebrata pertama yang ditemukan sebagai fosil adalah ikan tak berahang, osterakodermi, beberapa terdapat dalam batu – batuan ordovisium, meskipun pada zaman silur mereka terdapat dalam jumlah yang lebih banyak. hewan ini adalan ikan pipih ( 15-30 cm ) yang relative kecil, yang mungkin hidup dengan mengisap zat – zat organik dari dasar sungai teempat mereka hidup. pertukaran gas terjadi pada pasangaan – pasangan insang interna, dengan tiap insang ditunjang oleh satu lengkung tulang. air masuk melalui mulut, melalui insang dan keluar melalui serangkain kantung insang yang bernuara di permukaan. tidak terdapat sirip, ikan tersebut berrenang dengan gerakan undulasi.
Tubuh diselaputi oleh harnas dari tulang. inilah yang mungkin melindunginya terhadap euriptida besar, yang menghuni habitat yang sama. junga mengurang pemasukan air didalam lingkungan hipotonik. akan tetapi, insang harus berhubungan dengan air, karena itupemasukan air secara terus – menerus tidak dapat dihindarkan. pemecahan maslah ini menggunakan tekanan yang ditimbulkan oleh konteraksi jantung untuk memompa air keluar dari tubuh. ostrakoderni mungkin mewarisi tubulus ekskresi seperti nefridia dari moyang invertebrate. prkembangan suatu glomerulus dekat lubang setiap tubulus ( nefrostoma ) memungkinkan pemindahan cairan ( filtrate nefros ) dari darah ke tubulus dan kemudian keluar. sudah tentu , dengan mekanisme tersebut zat – zat yang berharga ( misalnya garam ) juga akan terbuang, karena itu kita asumsikan bahwa reabsorbsi zat trsebut terjadi didalam tubulus. adanya anyaman kapiler yang memenuhi glomeruli mengadakan peningkatan masukan darah yang diperlukan untuk peningkatan reasorbsi tubulus. dengan demikian berevosilah ginjal pertama.
Organ ini bukan terutama untuk ekskresi , tetapi untuk mempertahankan keseimbangan air didalam lingkungan hipotonik. limbah nitrogen ( terutama ammonia ) mungkin diekresikan melalui insang. hal ini memang terjadi pada ikan air tawar masa kini. akan tetapi, ginjal pertama tersebut membuat poka yang harus disesuaikan dengan kebutuhan ekskresi dan keseimbangan air bagi tiap kelas vetebrata yang berkembang kemudian.
Satu – satunya ikan tak berahang yang sekarang masih hidup adalah lamprey, dari ikan hag ( hagfish ). hewan – hewan ini masih merupakan vetebrata yang paling perimitif. disamping tidak mempunyai rahang, hewan – hewan ini tidak mempunyai sirip yang berpasangan. notokordo dipertahankan selama hidupnya. notokorda itu tidak pernah diganti secara sempurna dengan kerangka yang terdiri atas tulang rawan. pada tubuhnya tidak terdapat sisik
Meskipun kedudukannya dalam dunia vetebrata terasing., lamprey laut merupakan gangguan besar bagi manusia. hewan ini  makan dengan cara menempelkan dirinya dengan mulut pengisapnya ke tubuh ikan bertulang sejati dan mengisap cairan jaringan tubuh ikan tersebut. setelah saluran welland dibuat disekitar air terjun Niagara, lamprey laut mampu berpindah dari habitat laut ke great lakes. dalam waktu yang luar biasa singkat, lamprey ini telah memusnahkan industry besar ikan trout danau yang dahulu ada di situ. penemuan zat kimia baru – baru ini yang secara selektif membunuh lamprey muda dan tidak mematikan ikan lain, memgeri harapan bahwa hama ini akan dikendalikan dan populasi ikan ( great lakes akan pulih kembali ( John W Kimball, 1983 : 925-927 )
Rangka ikan vertebrata lain, ikan mempunyai kerangka dalam yang terdiri atas tengkorak, kerangka tubuh, dan anggota gerak. kerangka tubuh terdiri atas ruas – ruas tulang belakang dan tulang iga. masing – masing ruas tulang belakang terdiri atas badan ruag, duri otot dan lengkung atas. ( Drs. Rusna Ristasa A., 2002 : 69 )
Chordata ( vertebrata ), berbeda dengan subfilum lainnya dalam chordata, sepanjang hidupnya vertebrata memiliki keempat ciri chordata, sitidaknya dalam salah satu masa hidupnya. ketika dewasa , notokorda digantikan oleh kolom vertebra. kolom vertebra tersebut melindugi korda saraf berongga ( hallow never cord ). kolom vertebra adalah bagian dari endoskeleton yang kuat dan fleksibel serta merupakan bukti dari adanya segmentasi
Hewan – hewan vertebrata memiliki system pencernaan, yang telah lengkap dan memiliki coelom besar dengan sistim sirkulas tertutup dan pigmen respirasinya ada dalam saluran darah. pada umumnya vertebrata dapat bergerak dengan bebas dan cepat sehingga memerlukan banyak energy. oleh karena itu untuk metabolismenya diperlukan oksigen atau pertukaran darah yang efesien. hal itu ditunjang oleh keberadaan insang atau paru – paru yang memungkinkan pertukaran gas secara efiesien. ginjal secara efektif mengreksikan sisa metabolism dan mengatur air dalam tubuh
Reproduksi biasanya terjadi secara seksual dengan jenis kelamin yang berbeda. evolusi amnion memungkinkan reproduksi didarat karena sebelumnya hewan akuatik meletakan anaknya diair , dengan adanya amnion, embrio dapat diletakan dalam tubuh induk. mamalia yang memiliki plasenta juga memungkinkan terjadinya perkembagan embrio diuterus
Ikan adalah vertebrata akuatik yang bernafas menggunakan insang . pada umunya ikan memilliki sirip dan kulit bersisik. pises dikelompokan menjadi empat kelas, yaitu :
Chondrichtyes, adalah kelompok ikan bertulang rawan. rangka ikan chondrictyes dibentuk oleh rawan bukan oleh tulang. kantung ke 5 sampai 7  dari insamgnya berada disi faring. mereka tidak memiliki tutup insang seperti pada ikan bertulang sejati. tubuhnya diliputi oleh sisik plakoid ( seperti gigi ). contoh dari kelas ini adalah ikan hiu. walupun demikian, tidak semua hiu merupakan pemangsa ( predator ). ikan hiu yang besar makan dengan menyaring air ( filter feeder ), mereka memilliki tiga system pendekteksi yaitu melalui arus air, tekanan, dan penciuman.
Contoh lain hewan anggota kelas ini adalah ikan yang pari yang hidup dilantai samudera. sirip pektrolnya membesar menjadi sirip yang menyerupai sayap untuk berenang secara perlahan. ikan pari memiliki duri yang berbisa. ikan pari listrik mengejutkan ikan dengan aliran listrik hingga 200 volt
Agnatha, merupakan kelompok jenis ikan yang tidak berahang. rahang adalah tulang dikepala yang mempuyai gigi. agnatha memiliki kulit mulus tidak bersisik dengan tubuh silindris. contoh jenis ( belut laut )
Osteichthyes adalah kelompok ikan yang bertulang sejati. pada umumnya, bersirip melebar dan menyebar.kulitnya dilindungi oleh sisik bertulang. insangnya tidak membuka secara terpisah, tetapi ditutupi oleh overkulum. ikan salmon dan trout bermigrasi antara perairan tawar dan laut dengan mengatur fungsi ginjal dan insang. sperma dan telur biasanya dilepaskan di air. kebanyakan melakukan pembuahan dan perkembangan embrio di luar tubuh induk betina. selain bersirip melebar ikan bertulang ada pula yang memiliki sirip berbentuk lobus. contoh ikan yang salmon, tunas, mas, lele, gurame. ( Pipit Pitriana & Diah Rahmatia, 2008 : 211-212 )

1.      Klasifikasi Tikus
Tikus yang dalam klasifikasinya dimasukan kedalam ub filum vetebrata ( hewan – hewan beruas tulang belakang ), kelas mamalia ( hewan – hewan menyusui). ordo rodentia (hewan – hewan yang mengerat) dan family murridae yang merupakan salah satu hama yang penting pada tanaman pertanian ( pangan, horticulur, dan perkebunan) ( Anonymous, 2009)
Klasifikasi Tikus yaitu :
1.      Kerajaan                      : Animalia
2.      Fillum                          : Chordata
3.      Kelas                           : Mamalia
4.      Ordo                            : Rodentia
5.      Super family                : Muroidae
6.      Familnya                      : Muridae
7.      Sub suku                      : Murinae
8.      Genus                          : Mus
9.      Species                                    : Musculus
2.      Morfologi dan Anatomi
Tikus rumah memiliki panjang 65-95 mm dari ujung hidung mereka ke ujung tubuh mereka.bulu mereka berkisar dalam warna dari cokelat muda sampai hitam dan pada umumnya memiliki warna putih. tikus memiliki ekor panjang yang memiliki deretan lingkaran sisik , tikus rumah cendrung memiliki panjang bulu ekor lebih gelap keteika hidup erat dengan manusia, mereka berkisar 12-30 gram berat badannya. banyak bentuk – bentuk domestic tikus telah dikembangkan yang bervariasi dalam warna dari putih menjadi hitam dan dengan bintik – bintik ( Syariffauzi, 2009 )
3.      Sisitem Pencernaan
System pemcernaan terdiri atas saluran pencernaan atau kelenjar – kelenjar yang berhubungan, fungsinya untuk :
a)      Ingesti dan digesti makanan
b)      Absorbs sari makanan
c)      Eliminasi sisa makanan
Langkah – langkah proses pencernaan makanan :
a)    Pencernaan dimulut dan di rongga mulut, makanan digiling menjadi kecil – kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva
b)   Disalurkan melalui foring dan asophagus
c)    Pencernaan dilambung dan dihusus  halus. dalam usus halus di ubah menjadi asam – asam amino monosakarida, gliserida, dan unsure – unsure dasar yang lain
d)   Absobsi air dalam usus besar akibatnya,isi yang tidak dicerna
e)    Menjadi setengah padat ( fgeses )
f)    Feses dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka ( bila ada ) kemudian ke anus ( Iqbal, 2007 )
Tikus (Mus musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan tikus liar ataupun tikus rumah. Tikus ini tersebar di seluruh dunia. Tikus ini sering ditemukan di dekat bangunan gedung ataupun di tempat lain, jika terdapat makanan dan tempat berlindung. Tikus ini semuanya berasal mula dari keturunan yang telah ada yaitu keturunan dari tikus liar yamg sudah mengalami peternakan secara selektif. Tikus ini biasanya lebih suka hidup pada tempat yang memiliki suhu lingkungan yang tinggi (Anonymous, 2010).
Tikus atau mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Tikus memakan makanan manusia dan barang-barang rumah tangga (Amori,1996).





BAB III
METODOLOGI
  1. Alat dan Fungsi
1.      1 set alat bedah : Untuk membedah preparat.
2.      Nampan : sebagai tempat atau wadah membedah ikan nila dan tikus.
3.      Jarum pentul : Untuk menjepit badan nila dan tikus yang akan dibedah.
4.      Sarung tangan : Untuk melindungi tangan dan sebagai alat pelengkap dalam proses pembedahan.
5.      Masker : Untuk melindungi hidung agar tidak mencium bau yang tidak sedapa pada ikan dan tikus.
  1. Bahan dan Fungsi
1.      Ikan Nila (Oreochromis niloticus): Sebagai bahan pengamatan.
2.      Tikus (Mus musculus) : Sebagai bahan pengamatan. 
  1. Cara Kerja
1.      Ikan Nila ( Oreochromis niloticus)
·         Menyiapkan ikan mas pada nampan yang sudah disediakan.
·         Mengamati bagian morfologi dari ikan nila.
·         Menggambar bagian morfologi ikan nila.
·         Membedah ikan nila dengan alat yang sudah disediakan.
·         Memperhatikan bagian dari anatomi dari ikan nila.
·         Mempelajari struktur anatomi dari ikan nila.
·         Menggambar bagian anatomi dari ikan nila.
2.      Tikus (Mus musculus)
·         Menyiapkan nampan sebagai tempat menaruh tikus.
·         Membius tikus dengan
·         Mengamati bagian morfologi dari tikus.
·         Menggambar bagian morfologi dari tikus.
·         Membedah tikus dengan alat yang sudah disediakan.
·         Mencepit kulit tikus dengan jarum pentul.
·         Menggambar bagian anatomi dari tikus.
·         Mengamati struktur anatomi dari tikus.




BAB IV
PEMBAHASAN
  1. Data Hasil Pengamatan
1.      Gambar Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)










































  























 






A.    Caput (kepala)
1.      Rima oris (celah mulut)
2.      Fovea nasalis (cekung hidung)
3.      Organon visus (alat penglihat/mata)
4.      Apparatus opercularis (tutup insang)
B.     Truncus (badan)
5.      Squama (sisik)
6.      Linea lateralis (gurat sisik)
7.      Porus uregenitalis (anus)
8.      Pinna pectoralis (sirip dada)
9.      Pinna abdomenalis (sirip perut)
10.  Pinna analis (sirip belakang)
11.  Pinna dorsalis (sirip punggung)
C.     Cauda (ekor)
12.  Pinna caudalis (sirip ekor)

2.      Gambar anatomi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
1.      Tor
2.      Hepar
3.      Gelembung renang
4.      Fisica
5.      Intestinum
6.      Ventriculus

3.      Gambar Morfologi Tikus (Mus musculus)
A.    Caput (kepala)
1.      Capum oris (mulut)
2.      Organum visus (mata)
3.      Palpebrae imperior (kelopak mata bawah)
4.      Palpebrae superior (kelopak mata atas)
5.      Vibrissae (kumis)
6.      Dentiis (gigi)
7.      Lingua (lidah)
8.      Nares anterioris (hidung)
9.      Servix (leher)
B.     Truncus (badan)
10.  Thorax (dada)
11.  Apdomen (perut)
12.  Dorsum (punggung)
13.  Manus (tangan)
14.  Brachium (lengan tangan atas)
15.  Anti brachium(lengan tangan bawah)
16.  Pess (kaki)
17.  Pemur (paha)
18.  Pakula (kuku)
19.  Ligiti (jari)
20.  Penis (jantan)
C.     Cauda (ekor)
4.      Gambar Anatomi Tikus (Mus musculus)
1.      Esotagus (kerongkongan)
2.      Tor (jantung)
3.      Pulmo (paru-paru)
4.      Ren (ginjal)
5.      Hiper (hati)
6.      Inlestimen tenue (usus halus)
7.      Inlestimen frasum (usus besar)
8.      Ventriculus (lambung)
9.      Ren (ginjal)
10.  Pangkereas
11.  Vesica urineria (urin)
12.  Relitiun (anus)
  1. Analisis Prosedur
1.      Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Pertama-tama menyiapkan nampan sebagai wadah atau tempat menaruh ikan nila dan menyiapkan 1 set alat bedah lalu mengamati bagian morfologi dan menggambar bagian morfologi dari ikan nila dan mengetahui bahasa latinnya.
Yang ke-2 mengamati anatomi dari ikan nila dengan cara membedah bagian truncus (badan) ikan nila dengan alat bedah seperti pisau atau silet yang sudah disediakan, setelah itu mengetahui bagian-bagian anatomi ikan nila serta mengetahui bahasa ilmiah dari bagian-bagian itu tersebut serta menggambarnya.
2.      Tikus (Mus musculus)
Pertama-tama menyiapkan nampan sebagai wadah/ tempat menaruh tikus, selanjutnya mengambil kapas lalu mencelupkan kecairan clorofom sebagai pembis tikus setelah itu menempelkan kapas yang telah dicelupkan clorofom sampai tikusnya mati, setelah tikus mati selanjutnya mengamati bagian morfologinya seperti Caput (kepala), Truncus (badan), dan Cauda (ekor) serta menggambarnya.  
Yang ke-2 mengamati bagian anatomi dari tikus (Mus musculus) dengan memebedah perut tikus dengan alat bedah yang sudah disediakan setelah dibedah lalu menggambar bagian anatomi yang menyusun tubuh tikus beserta mengetahui nama latin dari organ-organ tubuh tikus.
  1. Analisis Hasil
Hasil dari praktikum ini yaitu pada acara VI dengan tema “Sistematika, Anatomi, Fisiologi dan Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Tikus (Mus musculus)” adalah sempurna karena semua kegiatan yang ditunjukkan oleh buku petunjuk praktikum dapat kita jalani dengan sempurna tanpa ada masalah sedikitpun tetapi ada sedikit masalah mengenai para praktikan pada saat memebedah ikan nila dan tikus yaitu diantara kami ada yang takut atau jijik pada saat melalukan pembedahan, Cuma itu masalah kami pada saat praktikum.
1.      System Pencernaan
Pencernaaan pada ikan berlangsug secara fisik dan kimiawi. pencernaan secara fisik dimulai dari bagian rongga mulut yaitu dengan berpaaranya gigi dalam proses pemotongan dan penggerusan makanan. pencarnaan mekanik ini juga berlangsung disegemen tambung dan usus yaitu melalui gerak – gerak ( kontaraksi ) otot pada segmen tersebut. pencernaan mekanik pada segmen lambung dan usus terjadi secara lebih efektif  oleh karena adanaya peran cairan “ digestif “. ( Wikipedia, 2009 )
2.      Sisitem Ekskresi
Ikan memiliki system ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pegeluaran yang disebut lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan yang berada tepat dibelakang anus.
ginjal pada ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga perisa hasil metabolism berjalan lambat dibandingkan ikan air tawar ( Ka. 462, 2008 )
3.      Sisitem Reproduksi
System reproduksi ialah sisem untuk mempertahankan sepsis dengan menghasilkan keturunan yang fertile. embriologi ialah urutan proses perkembangan dari zigot sampai pada anak ikan dst. organ reproduksi diantarannya organ kelamin ( gonad ) menghasilka sel kelamin ( gamet ) yaitu spermatozoa ( gonad jantan ), biasanya sepanjang kiri dan kanan lalu mengahasilkan pula telur ( gonad betina ) yaitu ovarium
1.System pencernaan pada tikus (Mus musculus)
System pemcernaan terdiri atas saluran pencernaan atau kelenjar – kelenjar yang berhubungan, fungsinya untuk :
d)      Ingesti dan digesti makanan
e)      Absorbs sari makanan
f)       Eliminasi sisa makanan
Langkah – langkah proses pencernaan makanan :
g)    Pencernaan dimulut dan di rongga mulut, makanan digiling menjadi kecil – kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva
h)   Disalurkan melalui foring dan asophagus
i)     Pencernaan dilambung dan dihusus  halus. dalam usus halus di ubah menjadi asam – asam amino monosakarida, gliserida, dan unsure – unsure dasar yang lain
j)     Absobsi air dalam usus besar akibatnya,isi yang tidak dicerna
k)   Menjadi setengah padat ( fgeses )
Feses dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka ( bila ada ) kemudian ke anus




BAB V
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan mengenai system anatomi, fsiologi dan morfologi ikan nila  (Oreochromis niloticus), dan tikus ( Musa musculus ) adapun dengan Maksud dan tujuan Agar para praktikan dapat mengethui sisitematika, fsilogi, morfologi dari ikan dan tikus dan Agar para praktikan dapat melakukan pembedahan dari tubuh ikan maupun tikus. cypricus carpio dan musa musculus memilik system organ yang lengkap sebagai contoh system penapasan , system sirkulasi, system reproduksi dan lain – lainnya, dan merupaka hewan vertebrata. dimana setipa organ baik dalam segi anatomi maupun morfologi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda – beda, seperti contoh halnya dengan organ yang ada pada ikan nila (Oreochromis niloticus), dan tikus (Musa musculus).
  1. Saran
Coass harus mempunyai kemampuan agar dalam praktikum yang akan datang praktikan mampu menggunakan dan memahami fungsi serta cara kerja mikroskop dengan baik dan benar.



DAFTAR PUSTAKA
Amori,1996. Pengembangan Program Perkuliahan Biologi Umum Berbasis Inkuiri Bagi Calon Guru Biologi. Disertasi UPI Bandung: tidak diterbitkan
Drs. Rusna Ristasa A., 2002, Biologi, Lubuk Agung : Bandung
John W Kimball, 1983, Biologi,Erlangga : Jakarta
Pipit Pitriana & Diah Rahmatia, 2008, Bioekspo, PT Wangsa Jatra Lestari : Solo